Rabu, 13 Februari 2013

PASANGAN CAGUB DIHIMBAU TIDAK MEMBAWA MASSA SAAT PLENO

105 Total Views
KAPOLDA PAPUA, IRJEN POL TITO KARNAVIAN (Jubi/Alex)
Jayapura (12/2) — Enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua, dihimbau untuk tidak membawa massa pada saat Komisi Pemilihan Umum (KP) Provinsi Papua melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan gubernur, yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu (13/2) di Gedung Olah Raga Cenderawasih Jayapura.
“Mari kita ciptakan keamanan dan ketertiban saat KPU Papua melakukan penghitungan suara pemilihan gubernur. Rekapitulasi suara yang dilakukan KPU perlu diamati secara cermat dan dewasa. Kalau ada masalah, pasangan calon Gubernur dapat menempuh jalur hukum tanpa melakukan tindak kekerasan. Untuk itu, saya meminta setiap pasangan calon agar tidak mengerahkan massa pendukungnya saat rapat pleno penghitungan suara berlangsung. Mereka perlu ikut menjaga keamanan dan tidak berkonvoi ke jalan-jalan raya,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan, di Jayapura, Senin (11/2).
Dia menegaskan, menjelang rapat pleno, masyarakat tidak boleh terprovokasi. “Masyarakat silahkan melakukan aktivitas sendiri, karena melakukan aksi juga tidak akan ada manfaatnya,” tambahnya.
Untuk mengamankan jalannya pleno, ujar Kapolda, pihaknya akan mengerahkan 1000 personil gabungan TNI/Polri. Dimana pengamanan akan dilakukan di dalam GOR Cenderawasih dan beberapa titik rawan. Selain itu, Polda Papua akan melakukan razia senjata tajam, minuman keras dan narkoba.
“Mudahan-mudahan rapat pleno berjalan aman, kita sudah melakukan sejumlah langkah-langkah antisipasi baik pengamanan lokasi tempat pelaksanaan rapat pleno dan melakukan koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya keberatan salah satu pihak dan instrupsi,” ujarnya.
Dia mengaku, pihaknya sudah menilai sejumlah rapat pleno yang dilakukan KPU dari beberapa kabupaten, dimana semuanya berjalan baik. Pasalnya, lancar atau mulusnya pelaksanaan rapat pleno tingkat Kabupaten sangat menentukan lancar tidaknya rapat pleno tingkat provinsi.
Lanjutnya, meskipun pihak kepolisian menilai ada beberapa penyelenggaraan rapat pleno KPU tingkat kabupaten yang berjalan cukup alot, namun sebagian besar berjalan lancar.
“Kita juga akan mengantisipasi adanya mobilisasi dari masyarakat, untuk menghadapi hal tersebut kita akan melakukan langkah-langkah pendekatan dan pencegahan,” tandasnya.
Dikatakannya, pada prinsipnya pelaksanaan rapat pleno bukan rapat untuk melakukan tekanan. Namun, apabila pihak yang tidak puas dapat menyampaikan keberatan sesuai mekanisme yang ada, dan jika masih ada keberatan atau tidak puas, masih ada mekanisme lain, yakni melalui Mahkama Konstitusi (MK).
“Saya cukup optimis rapat pleno akan berjalan aman dan lancar tetapi tentunya saya menghimbau kepada enam kandidat dan semua pihak untuk mematuhi mekanisme yang ada,” katanya. (Jubi/Alex)

Tidak ada komentar: