PASANGAN CAGUB DIHIMBAU TIDAK MEMBAWA MASSA SAAT PLENO
105 Total Views
Jayapura (12/2) — Enam pasangan calon gubernur
dan wakil gubernur Papua, dihimbau untuk tidak membawa massa pada saat
Komisi Pemilihan Umum (KP) Provinsi Papua melakukan rapat pleno
rekapitulasi penghitungan suara pemilihan gubernur, yang dijadwalkan
akan dilaksanakan pada Rabu (13/2) di Gedung Olah Raga Cenderawasih
Jayapura.
“Mari kita ciptakan keamanan dan ketertiban saat KPU Papua melakukan
penghitungan suara pemilihan gubernur. Rekapitulasi suara yang dilakukan
KPU perlu diamati secara cermat dan dewasa. Kalau ada masalah, pasangan
calon Gubernur dapat menempuh jalur hukum tanpa melakukan tindak
kekerasan. Untuk itu, saya meminta setiap pasangan calon agar tidak
mengerahkan massa pendukungnya saat rapat pleno penghitungan suara
berlangsung. Mereka perlu ikut menjaga keamanan dan tidak berkonvoi ke
jalan-jalan raya,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen
Pol Tito Karnavian kepada wartawan, di Jayapura, Senin (11/2).
Dia menegaskan, menjelang rapat pleno, masyarakat tidak boleh
terprovokasi. “Masyarakat silahkan melakukan aktivitas sendiri, karena
melakukan aksi juga tidak akan ada manfaatnya,” tambahnya.
Untuk mengamankan jalannya pleno, ujar Kapolda, pihaknya akan
mengerahkan 1000 personil gabungan TNI/Polri. Dimana pengamanan akan
dilakukan di dalam GOR Cenderawasih dan beberapa titik rawan. Selain
itu, Polda Papua akan melakukan razia senjata tajam, minuman keras dan
narkoba.
“Mudahan-mudahan rapat pleno berjalan aman, kita sudah melakukan
sejumlah langkah-langkah antisipasi baik pengamanan lokasi tempat
pelaksanaan rapat pleno dan melakukan koordinasi untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya keberatan salah satu pihak dan instrupsi,” ujarnya.
Dia mengaku, pihaknya sudah menilai sejumlah rapat pleno yang
dilakukan KPU dari beberapa kabupaten, dimana semuanya berjalan baik.
Pasalnya, lancar atau mulusnya pelaksanaan rapat pleno tingkat Kabupaten
sangat menentukan lancar tidaknya rapat pleno tingkat provinsi.
Lanjutnya, meskipun pihak kepolisian menilai ada beberapa
penyelenggaraan rapat pleno KPU tingkat kabupaten yang berjalan cukup
alot, namun sebagian besar berjalan lancar.
“Kita juga akan mengantisipasi adanya mobilisasi dari masyarakat,
untuk menghadapi hal tersebut kita akan melakukan langkah-langkah
pendekatan dan pencegahan,” tandasnya.
Dikatakannya, pada prinsipnya pelaksanaan rapat pleno bukan rapat
untuk melakukan tekanan. Namun, apabila pihak yang tidak puas dapat
menyampaikan keberatan sesuai mekanisme yang ada, dan jika masih ada
keberatan atau tidak puas, masih ada mekanisme lain, yakni melalui
Mahkama Konstitusi (MK).
“Saya cukup optimis rapat pleno akan berjalan aman dan lancar tetapi
tentunya saya menghimbau kepada enam kandidat dan semua pihak untuk
mematuhi mekanisme yang ada,” katanya. (Jubi/Alex)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar