TEMPO.CO, Jakarta
-Haru dan tangis keluarga mewarnai penjemputan jenazah Prajurit Kepala
(Praka) Jojon Miharja (31) yang gugur akibat aksi penembakan yang diduga
separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) .
Jenazah mendarat di bandara Haluoleo, Konawe Selatan (Konsel) senin
25 Februari 2013 tepat jam 11.30 WITA siang dan langsung di sambut
dengan upacara secara militer . Jenazah diantarkan oleh perwakilan
Pangdam 17 Cendrawasih Letnan Dua Infantry, Duriyat bersama istri, ibu
kandung dan anak bungsunya.Lepas upacara penyambutan jenazah, dengan menggunakan mobil ambulans, jenazah Praka Jojon Miharja pun langsung diantar ke kampung halamanya di desa Opaasi, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Setibanya di rumah duka, jerit tangis histeris seketika pecah dari keluarga dan sanak saudara yang sudah menunggu kedatangan jenazah sejak lima hari lalu. Desak-desakan dan berebutan pun terjadi ketika petugas TNI membawa peti jenazah untuk disemayamkan di dalam rumah duka, mereka ingin melihat langsung mayat jenazah, sayangnya mereka harus menahan kekecewaan karena petugas tidak membolehkan mereka melihatnya.
"Iya hanya pak Imam yang melihat jenazah, kami keluarga tidak diijinkan karena mayat jenazah ini sudah lima hari, sudah mulai membusuk," Urai Sasnita, istri, Praka Jojon.
Usai prosesi penyerahan jenazah ke keluarga dimulai dengan mensholatkan serta tahlil (red- baca doa) pukul 13.30 siang upacara pemakamam jenazah pun di gelar ala militer yang dipimpin oleh Djoko Suliastono Pran, Komandan Distrik Militer 1417 Haluoleo.
Prajurit Kepala Jojon Miharja meninggalkan istri bernama Sasnita, dan tiga orang anak masing-masing Zulhija Mulia Miharja dan Zulhaji Mulia Miharja (3,2) serta Trias Joni Miharja (1,4 bulan). Almarhum di semayamkan hanya 10 meter dari belakang rumah, tepat bersebelahan dengan makam ayahnya.
ROSNIAWANTY FIKRY
Berita Lainnya
- BIN: Penembak TNI di Papua Adalah OPM
- Penembakan di Puncak Tidak Bernuansa "Papua Merdeka"
- Australia Berduka Atas Tertembaknya TNI di Papua
- Jenazah Anggota TNI Tiba di Bandara Hasanuddin
- Demo, Massa Bakar Mobil Pemerintah
- KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Nur Alam
- Gubernur Sultra Dituding Legalkan Korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar